Pages

Kamis, 22 Maret 2012

Perbedaan, boomerang sekaligus kebanggaan

Lagi enak-enaknya tidur setelah semaleman ga tidur gara-gara tube tiba-tiba dapet telpon dari temen curhat tentang masalahnya. Bukan masalah tidurnya yang keganggu juga sih, toh seneng juga kalo dipercaya bisa buat tempat curhatan temen. Kami berbagi pendapat gimana seharusnya masalah dia diatasin. Ada satu hal yang menarik yang Ana liat dari pembicaraan ini *dan bikin Ana bangun untuk sekedar posting di blog. Itu adalah dari sisi penanganan masalah, antara kami berbeda 180 derajat. Oke, Ana ga akan bahas masalahnya dia, karena itu ga pentes dan ga perlu buat diumbar.

Ngomong-ngomong soal perbedaan. Ya, anak TK juga tahu kalo kita semua ini berbeda. Cara nanganin masalah dari satu orang ke orang lain pun berbeda. Meskipun berasal dari keluarga yang sama alias sibling, sodara gitu, golongan darah, tanggal lahir, jenis kelamin, itu semuanya sama, tapi hampir dipastikan setiap orang punya cara tersendiri buat nanganin masalah yang dihadapi atau ditemui dari lingkungan sekitar. Tahunya beda dari mana? Kan biasanya kalo dalam forum tu main setuju setuju aja? Ya ga gitu juga, tergantung merekanya mau nyampein apa ga pendapat mereka, meskipun secara garis besar sama, tapi bisa aja cara pandang terhadap masalah beda *tipis juga tetep termasuk beda loh.

Dulu, Ana paling takut sama perbedaan. Entah karena kuper ato emang ga biasa ngadepin orang lain jadi main yaya aja. Setiap ngobeol sama temen, dia ga suka ini, ga suka itu, Ana juga ngikut. Ga pernah bisa bilang nggak, Ana beda, Ana suka ini Ana suka itu, ga suka ini, ga suka itu di depan orang lain yang emang Ana udah tahu itu berlawanan dengan dia. Istilahnya ngikut aja apa kata orang, eksekutor sejati *loh apa hubungannya ya?

Alasannya kenapa? Takut. 

Ya, Ana takut, kalo dengan terang-terangan Ana ngungkapin perbedaan (dalam hal ini pendapat), bakalan dijauhin karena dianggep beda dan ga nyambung sama mereka. Ga nyambung, OMG!

Ga cuma Ana kok yang kaya gitu, banyak orang di luar sana yang Ana yakin juga sama. Lebih baik cari aman daripada dikucilkan

Tapi makin gede, makin ketemu banyak orang. Makin banyak komunikasi, dalam hal ini Ana masih tetap sebagai pendengar dan pengamat yang baik,  makin Ana menyadari bahwa perbedaan itu bukan hal yang patut ditakuti. 

Hubungannya dengan curhat tadi apaan? Jadi, tadi Ana coba ngasih saran, dari sudut pandang Ana sendiri dan terjadilah sedikit perdebatan kecil antara solusi mana yang seharusnya dia lakukan buat ngatasin masalahnya. Bisa langsung terlihat, bahwa cara Ana berbeda sama cara dia. Melawan dan mengalah, dua-duanya demi harga diri, dua hal yang sangat berbeda dengan tujuan yang sama.

Perbedaan terkadang menjadi boomerang banyak orang, jadi seperti sebuah ketakutan tersendiri untuk menghadapi orang di luar sana. Tapi jangan dilupakan bahwa karena perbedaan juga, semuanya terasa lebih indah dan lebih bisa ditempatkan di posisinya masing-masing.

Dulu Ana takut ngeluarin pendapat tentang suatu masalah, dan sering nyalahin diri sendiri kalo bikin keputusan yang berbeda dari yang lain. Tapi sekarang nggak, ini aku dan caraku begini. Ana lebih tahu tentang diri Ana sendiri dari orang lain, itu harus. Jadi keputusan pun tidak lagi bisa hanya bergantung pada saran orang lain, it's mean, tanpa orang lain ga bakal bisa ngambil keputusan. Oh no, nggak!

Perbedaan itu juga sebuah kebanggaan, syukur terhadap diri sendiri. Baik untuk orang lain belum tentu sama halnya untuk diri sendiri. Jadi, kalo emang perlu beda, kenapa enggak?


CuanX -- Life goes on!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saling menghargai tulisan orang lain, jika ingin copas atau mengambil tulisan dari blog ini, mohon sertakan link hidup sumber.

Dilarang komentar yang berbau SARA dan kasar. Apabila ditemukan komentar yang tidak pantas akan langsung dihapus oleh admin.