Pages

Sabtu, 19 Mei 2012

Teknologi Biometric


Pengenalan identitas individu sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dalam autentifikasi atau konfirmasi bahwa orang itu memang benar-benar asli dan berhak dalam mengakses keperluan. Banyak metode yang digunakan, misalnya KTP, yang bisa digunakan sebagai identitas ketika mengambil uang di rekening bank dengan mengecek tanda tangan, kunci brankas yang hanya di bawa si pemilik, atau password dalam mengakses email. Namun, bukan berarti metode itu sepenuhnya aman. Identitas itu bisa saja hilang, lupa, dicuri, ketahuan orang lain karena digunakan bersama, gampang di duplikat seperti tanda tangan, dan berbagai kejahatan lainnya karena identitas seperti itu tidak selalu melekat dalam diri individu. Ketika masalah seperti itu di alami, maka otomatis si pemilik akan kehilangan hak aksesnya atau sulit untuk melakukan autentikasi. Untuk mengata
si masalah seperti itu, digunakan metode pengenalan sidik jari yang mulai banyak digunakan, hanya dengan menempelkan sidik jari ke sensor yang otomatis mengenali individu. Metode seperti dinamakan biometric.
Biometric adalah teknologi pengenalan suatu individu berdasarkan atribut yang dimilikinya baik fisik (sidik jari, wajah, iris mata), tingkah laku dan DNA. Semua ciri itu selalu dibawa dan melekat dalam diri setiap individu sehingga masalah-masalah identifikasi seperti di atas diharapkan bisa teratasi. Tidak semua ciri manusia bisa dijadikan identitas dalam biometric, ada tujuh aspek yang harus dipenuhi dalam ciri boimetric yaitu, universal (dimiliki setiap orang), unik (membedakan antarindividu), permanen (tetap dalam rentang waktu tertentu), measurability (mudah diakuisisi), performansi (layak dengan kebutuhan), acceptability (diterima dan bersedia diberikan oleh individu), dan circumvention (tingkat kemudahan pemalsuan). Sedangkan prinsip biometric sendiri ada lima yaitu notice (perekaman data personal harus terang-terangan), access (harus bisa diakses si pemilik), informed consent (informasi digunakan dengan izin si pemilik), correction mechanism (informasi bisa dibenarkan jika ada kesalahan), dan reliability (data aman dari penyalahgunaan).
Biometric mudah digunakan karena di pemilik identitas tidak perlu capek untuk membawa-bawa identitas. Setiap individu cukup memperlihatkan salah satu cirinya di depan sebuah sensor yang otomatis akan mengenali siapa dirinya. Terlepas dari itu, masalah baru juga muncul seperti tidak semua tempat menggunakan pengenalan biometric, device/alat yang digunakan masih relatif mahal karena pengenalan juga dibutuhakan peralatan canggih, jumlah pengguna yang besar juga menjadi masalah tersendiri karena itu berarti komputasi  pencocokan atribut yang dilakukan harus secepat mungkin, dan tahap penggunaan fitur yang sesedikit mungkin/kompresi, dan sistem yang higienis karena hampir semua alat membutuhkan sentuhan antara si pemilik dengan sensor sehingga bagi beberapa fitur seperti identifikasi retina, menjadi sedikit merepotkan.

[] gambar di dapat dari image.google.com

CuanX :o) Life goes on! Just for fun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saling menghargai tulisan orang lain, jika ingin copas atau mengambil tulisan dari blog ini, mohon sertakan link hidup sumber.

Dilarang komentar yang berbau SARA dan kasar. Apabila ditemukan komentar yang tidak pantas akan langsung dihapus oleh admin.