Pengenalan identitas individu sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari dalam autentifikasi atau konfirmasi bahwa orang itu
memang benar-benar asli dan berhak dalam mengakses keperluan. Banyak metode
yang digunakan, misalnya KTP, yang bisa digunakan sebagai identitas ketika
mengambil uang di rekening bank dengan mengecek tanda tangan, kunci brankas yang
hanya di bawa si pemilik, atau password dalam mengakses email. Namun, bukan
berarti metode itu sepenuhnya aman. Identitas itu bisa saja hilang, lupa,
dicuri, ketahuan orang lain karena digunakan bersama, gampang di duplikat
seperti tanda tangan, dan berbagai kejahatan lainnya karena identitas seperti
itu tidak selalu melekat dalam diri individu. Ketika masalah seperti itu di
alami, maka otomatis si pemilik akan kehilangan hak aksesnya atau sulit untuk melakukan
autentikasi. Untuk mengata
si masalah seperti itu, digunakan metode pengenalan sidik jari yang mulai banyak digunakan, hanya dengan menempelkan sidik jari ke sensor yang otomatis mengenali individu. Metode seperti dinamakan biometric.
si masalah seperti itu, digunakan metode pengenalan sidik jari yang mulai banyak digunakan, hanya dengan menempelkan sidik jari ke sensor yang otomatis mengenali individu. Metode seperti dinamakan biometric.
Biometric adalah teknologi pengenalan suatu
individu berdasarkan atribut yang dimilikinya baik fisik (sidik jari, wajah,
iris mata), tingkah laku dan DNA. Semua ciri itu selalu dibawa dan melekat
dalam diri setiap individu sehingga masalah-masalah identifikasi seperti di
atas diharapkan bisa teratasi. Tidak semua ciri manusia bisa dijadikan
identitas dalam biometric, ada tujuh aspek yang harus dipenuhi dalam ciri
boimetric yaitu, universal
(dimiliki setiap orang), unik
(membedakan antarindividu), permanen (tetap
dalam rentang waktu tertentu), measurability
(mudah diakuisisi), performansi
(layak dengan kebutuhan), acceptability
(diterima dan bersedia diberikan oleh individu), dan circumvention (tingkat kemudahan pemalsuan). Sedangkan
prinsip biometric sendiri ada lima yaitu notice
(perekaman data personal harus terang-terangan), access (harus bisa diakses si pemilik), informed consent (informasi digunakan dengan izin si
pemilik), correction mechanism
(informasi bisa dibenarkan jika ada kesalahan), dan reliability (data aman dari penyalahgunaan).
Biometric mudah digunakan karena di pemilik identitas
tidak perlu capek untuk membawa-bawa identitas. Setiap individu cukup
memperlihatkan salah satu cirinya di depan sebuah sensor yang otomatis akan
mengenali siapa dirinya. Terlepas dari itu, masalah baru juga muncul seperti tidak
semua tempat menggunakan pengenalan biometric, device/alat yang digunakan masih
relatif mahal karena pengenalan juga dibutuhakan peralatan canggih, jumlah
pengguna yang besar juga menjadi masalah tersendiri karena itu berarti
komputasi pencocokan atribut yang
dilakukan harus secepat mungkin, dan tahap penggunaan fitur yang sesedikit
mungkin/kompresi, dan sistem yang higienis karena hampir semua alat membutuhkan
sentuhan antara si pemilik dengan sensor sehingga bagi beberapa fitur seperti
identifikasi retina, menjadi sedikit merepotkan.
[] gambar di dapat dari image.google.com
CuanX :o)
Life goes on!
Just for fun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saling menghargai tulisan orang lain, jika ingin copas atau mengambil tulisan dari blog ini, mohon sertakan link hidup sumber.
Dilarang komentar yang berbau SARA dan kasar. Apabila ditemukan komentar yang tidak pantas akan langsung dihapus oleh admin.