Sebagai anak desa yang ga pernah mengenal mesin cuci, mungkin pengalaman dodol ketika baru awal memakai mesin cuci bakal dialami, seperti aku. Dulu sewaktu masih tinggal di Jogja, di sana tidak ada mesin cuci. Jadi, praktis aku belum pernah memakai yang namanya mesin cuci, masih pakai kekuatan tangan 10 jari.
Nah, sewaktu di Bandung. Selama sekitar 3 bulan aku tinggal bersama seniorku yang lebih mirip ibu yang suka mengurus segala kebutuhan anaknya yang manja. Jadilah aku panggil dia 'Mama'. Okay, di sini aku nggak akan bercerita tentang mama, tapi mesin cuci yang ada rumah Mama.
Sewaktu tinggal di sana, pekerjaan cuci mencuci yang selama ini dikerjakan laundry atau cuci sendiri semuanya dikerjakan sama mesin cuci. Kebetulan mesin cucinya adalah mesin cuci otomatis yang sekali pencet cucian keluar udah hampir kering siap jemur. Jadilah aku kalau nyuci enak banget tinggal pencet langsung jemur. Nah, di sini betapa dodolnya aku. Kupikir semua mesin cuci ya sama begitu. Sekali pencet langsung beres.
Things that I wanna say but I just keep it silent
Belajar berbagi, berbagi belajar
Kamis, 19 Februari 2015
Anda Job Seeker seperti saya?
Ketika kuliah dan belum lulus, pengennya sih cepet lulus. Sepertinya asyik sekali udah punya ijazah dan bebas mau ke mana aja. Itu dulu pikiranku waktu belum lulus kuliah sih. Enak ya kalo udah lulus bisa langsung kerja. Rasanya iri liat temen-temen lain yang bahkan sebelum lulus udah bisa kerja dan punya penghasilan sendiri. Pengen kaya mereka.
Etapi, that's extremely wrong! ternyata. Setelah kuliah, itu artinya uang jajan dari beasiswaorang tua jadi berkurang bahkan bisa-bisa ga ada pemasukan lagi. Kudu cepet-cepet cari kerjaan. Bisa dibilang ini awal penderitaan job hunter dimulai. Setidaknya ada beberapa hal yang jadi kebiasaanku sekarang ketika nyari kerja.
Pertama, Nongkrongin situs CDC atau karir kampus, Jobstreet, Jobsdb atau browsing lowongan kerja. Dulu, saban liat hp ato laptop sukanya facebookan doang sama bbman. Sekaran? Masih facebookan juga sih, tapi giat nongkrongin grup lowongan kerja, wkwk.Jadi, karena aku masukin lamaran via email atau internet. Ga capek jalan-jalan ke pak Pos buat ngirim lamaran. Masukin puluhan bahkan ratusan lowongan kerja jadi ga masalah tapi mungkin di antara ratusan lowongan itu hanya satu dua yang dipanggil. Dipanggil buat ikut tes atau inteview lho ya, belum tentu diterima.
Etapi, that's extremely wrong! ternyata. Setelah kuliah, itu artinya uang jajan dari beasiswa
Pertama, Nongkrongin situs CDC atau karir kampus, Jobstreet, Jobsdb atau browsing lowongan kerja. Dulu, saban liat hp ato laptop sukanya facebookan doang sama bbman. Sekaran? Masih facebookan juga sih, tapi giat nongkrongin grup lowongan kerja, wkwk.Jadi, karena aku masukin lamaran via email atau internet. Ga capek jalan-jalan ke pak Pos buat ngirim lamaran. Masukin puluhan bahkan ratusan lowongan kerja jadi ga masalah tapi mungkin di antara ratusan lowongan itu hanya satu dua yang dipanggil. Dipanggil buat ikut tes atau inteview lho ya, belum tentu diterima.
Senin, 13 Oktober 2014
Busway or Not?
Berada di Jakarta, walaupun cuma
selama beberapa minggu, tetap saja akan membutuhkan transportasi (baca:
busway). Ya, sebagai orang udik yang tidak pernah tinggal di Jakarta dan udah
lamaaaaa banget ga ke Jakarta pasti penasaran dong gimana sih rasanya naik
busway (baca: TransJakarta ya, busway itu jalur, tapi lebih enak diucapin sih
so aku tetap bakal pake kosakata busway). Itu aku ya, gatau kalo kamu atau yang
lain. Meskipun suka ditakut-takutin kalo naik busway itu desak-desakan, lama,
nyebelin, dll, tapi yang namanya penasaran ya tetep aja ga bisa dikibulin.
Kenapa aku pilih busway? Karena
tempat tujuanku berada di Jakarta Selatan, tepatnya di daerah segitiga emas,
(daerah manakah itu? Cari sendiri yaa) so pasti trasportasi yang pasti ada
adalah busway (sekali lagi baca: TransJakata). Selain itu ada alasan-alasan
lain kenapa aku milih busway, dan setelah aku menggunakan busway alasan ini
makin kuat, yah sekaligus cerita pengalamanku selama baik busway aja kali ya:
Sabtu, 11 Oktober 2014
Vitamin B Kompleks dan Tubuhku, Ini Ceritaku! (2) - End
Ehm,, sebelumnya setelah sukses
mengatasi luka di bibir, ternyata ada efek lain dari Vitamin B kompleks yang
selama beberapa minggu ini rutin ku minum setelah makan. Satu hari satu kaplet.
Efek lain ini dirasakan sama tubuhku. ENtah ini Cuma perasaanku aja atau emang
dia manjur apa gimana, yang jelas selama meminum vitamin ini aku merasakan
beberapa perubahan di tubuhku.
- Buang air besar menjadi lebih teratur. Yah, aku bukan orang yang teratur BAB sih, makanya ketika dalam satu minggu aku lebih sering BAB rasanya tuh seneng banget.
Vitamin B Kompleks, Madu Kurma, Ini Ceritaku! (1)
Wuah, setelah sekian lama meninggalkan blogku yang kini penuh dengan sarang laba-laba, sekarang saatnya bersih-bersih. Maklum, lama ditinggal sepertinya jadi banyak debu bertebaran di mana-mana. Yap, sekarang mau posting lagi....
Beberapa bulan terakhir ini,
sekitar tiga bulan yang lalu, bibirku tiba-tiba menjadi super kering. Bukan
kering seperti biasanya, tetapi ini benar-benar kering. Kulit bibir tiba-tiba
berasa tebal, seperti dilapisi sesuatu, seperti kerak berwarna abu-abu tua
hampir hitam. Awalnya tidak sakit, tapi sangat mengganggu. Sulit dibuat untuk
tersenyum, karena saking tebalnya. Lama-kelamaan sakit sekali. Teman-teman di
kantor sampai pada merhatiin.
Berbagai cara sudah kucoba untuk
mengobati bibirku, kecuali ke dokter.
Langganan:
Postingan (Atom)